ku mau selalu bersyukur

Thursday, February 4, 2016

MEMBANGUN SUKSES YANG LANGGENG

kejadian 22:17     maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut,dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Suatu kali,Warren Buffet,salah satu seorang yang pria terkaya di dunia,dengan nilai kekayaan sebesar 62 Milyar Dollar(sekitar 620 Triliun Rupiah),diwawancarai oleh stasiun bisnis Amerika CNBC tentang pengertian sukses.Buffet yang saat itu berusia 84 tahun menjawab, "Saat seseorang mencapai usia seperti saya,dan punya orang yang mencintai dan dicintai.Orang demikian dapat dikategorikan sukses.Sukses bukan soal punya uang atau tidak.Sukses adalah mengerjakan sesuatu yang Anda sukai dan melakukannya dengan baik, "begitulah pesan Warren Buffet.

Warren Buffet berhasil mengalami sukses yang langgeng dalam hidupnya.Sejak ia muda ,sampai di usianya yang sudah senja sekarang ini,ia menikmati sukses dan  kebahagiaan batin ang luar biasa.Selain karena siap hidupnya yang memilih untuk tetap hidup sederhana sekalipun memiliki harta yang melimpah,tetapi juga karena hatinya yang dermawan dan suka memberi.Ia menyumbangkan 85% kekayaan kepada yayasan yang dimiliki oleh Bill Gates dan isterinya,sebuah yayasan untuk memerangi malaria.Namun toh,setelah ia menyumbangkan kekayaan tersebut,di tahun berikutnya,justru Warren Buffet sempat menggeser posisi Gates sebagai orang terkaya di dunia.

Sukses yang baik adalah sukses yang langgeng,bukan hanya sukses sesaat saja,yang sebentar naik tinggi tetapi kemudian meluncur turun dengan tajam.Perlu sebuah kekuatan karakter serta integritas yang mantap untuk bisa mempertahankan sukses ,bahkan terus membawa kesuksesan tersebut semakin naik tinggi.

Marilah kita membangun kesuksesan yang langgeng.Sebuah sukses yang dibangun dengan pondasi yang benar,maka apapun yang dibangun diatasnya akan berdiri dengan kokoh dan terus semakin naik menjulang tinggi dengan mendasarkan hidup pada kebenaran Firman Tuhan!


Kejadian 22:1-19 (TB)
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu." Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman TUHAN —: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

0 comments:

Post a Comment