ku mau selalu bersyukur

Wednesday, July 6, 2016

PERUBAHAN DIMULAI DARI DIRI KITA

Lukas 6:20-36 (TB)  Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Seorang suami yang otoriter menuntut agar istrinya mengikuti standar-standar pilihannya sendiri.Istrinya harus melakukan hal-hal tertentu baginya,mengurus rumah tangga dengan cara tertentu,berpakaian dengan cara tertentu,melakukan anak-anak dengan cara tertentu,berbicara dan bersikap di depan umum dengan cara tertentu.Sang istri berusaha melakukan semuanya itu,tetapi dengan berjalannya waktu,istrinya menjadi benci dengan segala aturan tersebut.Tidak mengherankan bahwa akhirnya sang istri menjadi muak dengan suaminya.Lalu suatu hari sang suami itu meninggal.
Beberapa waktu kemudian,janda itu jatuh cinta pada pria lain dan menikah.Di luar dugaannya,ia diperlakukan dengan sangat baik oleh suaminya,ia merasa bahwa ia dan suami yang sekarang seolah-olah setiap hari berbulan madu.Dengan penuh sukacita,ia curahkan diri demi kebahagiaan suaminya.Suati hari,ketika membersihkan beberapa kotak bekas di gudang atas,ia menemukan salah satu daftar hal-hal yang harus dan tidak boleh dikerjakan yang telah dituliskan suaminya yang dulu.Ternyata hal yang dahulu dituntut suaminya untuk dikerjakan,justru sekarang dia lakukan bagi suaminya yang baru dengan sukacita.Suaminya yang sekarang ini tidak menuntutnya sama sekali.Rupanya ia melakukan sebagai ungkapan kasih,bukan karena memenuhi tuntutan.
Perlakuan suami yang baik kepada istrinya,cepat atau lambat akan membuat sang istri juga belajar melakukan hal yang baik pada suami dan keluarganya,dan itu awal dari keharmonisan keluarga.Seorang suami harus belajar memberkati istrinya dengan perlakuan yang terbaik padanya.Seorang istri belajar melayani suami dengan ketaatan dan kasih yang terbaik,anak-anak harus belajar tunduk dan patuh pada orangtua sebagaimana Tuhan sudah ajarkan.Keluarga adalah tempat pelayanan yang pertama sebelum kita belajar melayani orang lain atau sebelum kita mempraktekkan Firman Tuhan kepada orang lain.Perlakuan kita kepada keluarga kita sudah semestinya adalah hal yang terbaik yang bisa kita kerjakan,lakukan yang terbaik,maka yang terbaik juga yang Tuhan berikan bagi keluarga kita.Amin.

0 comments:

Post a Comment