ku mau selalu bersyukur

Friday, July 8, 2016

TUNJUKAN RASA PEDULI KITA

Efesus 4:1-16 (TB)  Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. 
Disuatu negara terdapat seorang istri yang cacat permanen di bagian wajah dan tubuh akibat terkena percikan zat saat bekerja.Sang istri juga kehilangan penglihatannya.Selain itu,hidung dan mulut meleleh,bekas luka bakar juga terlihat di leher ,lengan dan paha.Meski begitu,di mata sang suami,dia masih orang yang paling indah yang dicintainya. "Saya merasa sedih,bahkan marah.Tapi saya beruntung masih memiliki suami saya, "Ucap sang istri.Meskipun penuh bekas luka dan ketidaksempurnaan,nampak pria tersebut  masih memberikan perawatan dan mencintai sang istri.Dia masih setia ada disampingnya.
Kepedulian kepada pasangan tidak bisa dilakukan hanya dengan berkata  "I love you." Kepedulian terhadap keluarga tidak bisa dilakukan hanya dengan kata-kata saja tapi harus dilakukan dengan perbuatan.Kisah di atas menceritakan seorang suami yang tetap peduli kepada istrinya tidak sempurna lagi dalam hal fisik.Tuhan Yesus juga tetap peduli kepada manusia dan mau mengorbankan dirinya bagi manusia walaupun manusia banyak yang tidak peduli bahkan menolak Tuhan Yesus.
Anda yang memiliki pasangan,belajarlah untuk mulai peduli kepada pasangan Anda tanpa tergantung sikap mereka ataupun kondisi mereka.Marilah kita peduli kepada keluarga kita apapun kondisi mereka.marilah kita peduli kepada keluarga kita apapun kondisi mereka dan sikap mereka terhadap kita.Tuhan Yesus memberkati.

0 comments:

Post a Comment