ku mau selalu bersyukur

Thursday, August 4, 2016

SEMUA DIAWALI DENGAN SATU ORANG


Kisah Para Rasul 16:13-40 (TB)  Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ.
Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya.
Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.
Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu!"
Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!"
Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar."
Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.
Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.

Yerikho adalah kota benteng terkuat di Kanaan.Kota ini juga merupakan jalan masuk ke tanah perjanjian.Ketika sedang mengamati kota tersebut,dua pengintai yang diutus Yosua bertemu dengan seorang wanita sundal bernama Rahab.Saat itu,Raja Yerikho sudah mendengar keberadaan mereka dan ia  pun mengirim orang untuk menangkap kedua pengintai ini.Namun Rahab menyembunyikan mereka.Sungguh tindakan yang sangat berani .Kalau kita membaca jitab Yosua,maka kita akan memahami,rupanya Rahab telah mendengar tentang kedahsyatan Allah Israel.Ia tahu bahwa kuatnya benteng Yerikho tidak dapat menyelamatkannya dan keluarganya dari kebinasaan.Untuk itu ia harus melakukan sesuatu secepatnya.Ia pun mengikat perjanjian dengan kedua pengintai Israel yang ditemuinya.Bukan hanya itu,Alkitab juga mencatat bahwa Daud berasal dari garis keturunannya,yang berarti ia juga keturunan nenek moyang Tuhan Yesus.
Dalam kisah ini,kita dapat melihat bagaimana keputusan Rahab seorang dapat membawa perubahan yang dahsyat bagi keluarganya.Setelah Yerikho ditaklukkan,mereka berdiam di antara orang Israel.Dari keluarga yang dulunya dipandang sebelah mata oleh lingkungan di mana mereka tinggal,kehidupan mereka pun dipulhkan.Mereka menjadi orang-orang yang mengenal Tuhan,bagian dari umat Allah.Sejak itu,kisah Rahab telah menjadi kenyataan dalam banyak keluarga.Seperti yang dialami oleh kepala penjara uang diinjili Paulus dan Silas.Karena kepala penjara ini memutuskan untuk percaya Tuhan Yesus,firman pun dapat diberitakan ke dalam seisi rumahnya (Kisah para rasul.16:31-33).
Sadarilah bahwa hal ini dapat terjadi dalam keluarga Anda.Tuhan bukan hanya rindu untuk menyelamatkan Anda seorang,tetapi juga setiap anggota keluarga Anda.Di sinilah peran Anda.Bangunlah hubungan pribadi yang kuat dengan Tuhan.Mulai beritakan Firman.Jadilah terang dalam keluarga.Biarkan Tuhan bekerja melalui Anda.Keselamatan dan pemulihan pun akan terjadi dalam keluarga Anda.

0 comments:

Post a Comment