ku mau selalu bersyukur

Wednesday, August 3, 2016

SURGA DI BUMI



1 Tawarikh 17:16-27 (TB)  Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya TUHAN Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Allah; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya TUHAN Allah.
Apakah lagi yang dapat ditambahkan Daud kepada-Mu dalam hal Engkau memuliakan hamba-Mu ini? Bukankah Engkau yang mengenal hamba-Mu ini?
Ya TUHAN, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala perkara yang besar itu.
Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.
Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Mu dengan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, dan dengan menghalau bangsa-bangsa dari depan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dari Mesir?
Engkau telah membuat umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya dan Engkau, ya TUHAN, menjadi Allah mereka.
Dan sekarang, ya TUHAN, diteguhkanlah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.
Maka nama-Mu akan menjadi teguh dan besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam, Allah Israel adalah Allah bagi orang Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu.
Sebab Engkau, ya Allahku, telah menyatakan kepada hamba-Mu ini, bahwa Engkau akan membangun keturunan baginya. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ke hadapan-Mu.
Oleh sebab itu, ya TUHAN, Engkaulah Allah dan telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.
Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati, ya TUHAN, diberkati untuk selama-lamanya."


Ann dan Paul adalah orang-orang yang cerdas,menarik dan hangat.Menikah selama dua puluh tahun,mereka dikaruniai empat orang anak.Kehidupan mereka tampak sukses,namun didalamnya segala sesuatunya asam.Mereka berdua memiliki pekerjaan yang menuntut waktu dan hanya memiliki sedikit sisa waktu sama lain.Seiring berkurangnya komunikasi,mereka merasakan ketidaknyamanan hidup berumah tangga,mereka mulai tidak betah lagi tinggal di rumah.Ketika akhirnya pasangan itu mempertimbangkan untuk bercerai,mereka mencari konselor keluarga Kristen dengan harapan dapat membantu mereka.Sang konselor mendorong mereka masing-masing untuk membawa pergumulan mereka kepada Kristus.Sebagai satu-satunya pribadi yang dapat mengampuni dan memulihkan mereka,dan mereka juga mencoba untuk berdoa bersama.Mereka meragukan hal itu,namun bagaimanapun juga mereka mau melakukannya,seiring berlalunya waktu,mereka mendapati bahwa semakin mereka berdoa bersama-sama,semakin melunak hati mereka.Cinta baru mulai lahir,dan akhirnya pendeta mereka memimpin keluarga ini dalam kebaktian penyatuan kembali.Dengan dihadiri anak-anak mereka ,mereka mendedikasikan kembali hidup mereka untuk saling mencintai lebih lagi dan memprioritaskan Kristus diatas segalanya.Rumah tangga yang dahulunya seperti neraka,sekarang berubah menjadi Surga di bumi.
Hidup dekat pada Tuhan harus menjadi landasan utama bagi setiap keluarga Kristen.Suami dan istri harus bisa menjalankan perannya sesuai dengan Firman Tuhan.Saling mendukung dan menguatkan sehingga mampu membawa rumah tangga mereka semakin mengasihi Tuhan.Dengan kata lain,keluarga yang takut akan Tuhan adalah keluarga yang senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Menempatkan Yesus sebagai pemimpin yang sesungguhnya di dalam keluarga,menjalankan aturan-aturan Firman Tuhan dalam "mengelola"rumah tangga.Suami menjadi imam keluarga,membawa seisi rumah datang pada Tuhan,mengasihi istri seperti Tuhan mengasihi jemaat-Nya,istri tunduk dan taat pada suami,anak-anak menghormati orang tua,dst.Niscaya suasana Surga ada dalam rumah tangga kita.Amin

0 comments:

Post a Comment