ku mau selalu bersyukur

Saturday, September 17, 2016

BERJUANGLAH DALAM DIMENSI ROH


2 Korintus 10:1-18

Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.
Aku meminta kepada kamu: jangan kamu memaksa aku untuk menunjukkan keberanianku dari dekat, sebagaimana aku berniat bertindak keras terhadap orang-orang tertentu yang menyangka, bahwa kami hidup secara duniawi.
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, 
karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna. 
Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.
Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.
Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku. 
Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti.
Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.
Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! 
Sebaliknya kami tidak mau bermegah melampaui batas, melainkan tetap di dalam batas-batas daerah kerja yang dipatok Allah bagi kami, yang meluas sampai kepada kamu juga.
Sebab dalam memberitakan Injil Kristus kami telah sampai kepada kamu, sehingga kami tidak melewati batas daerah kerja kami, seolah-olah kami belum sampai kepada kamu.
Kami tidak bermegah atas pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain di daerah kerja yang tidak dipatok untuk kami. Tetapi kami berharap, bahwa apabila imanmu makin bertumbuh, kami akan mendapat penghormatan lebih besar lagi di antara kamu, jika dibandingkan dengan daerah kerja yang dipatok untuk kami. 
Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.
"Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan." 
Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.



Sepasang suami istri yang sudah menikah selama hampir 40 tahun sedang mengalami permasalahan dalam rumah tangganya.Kecurigaan,ketidakterbukaan dan kecemburuan menjadi penyebab munculnya masalah tersebut.Anak-anaknya sudah berusaha supaya orangtua mereka kembali bisa hidup rukun dan damai.Namun,setiap kali mereka mencoba berbicara kepada orangtuanya,seolah-olah ada benteng yang sangat tebal menghalangi perkataan mereka.Iblis berusaha memecah belah kehidupan rumah tangga suami istri ini.Pertengkaran,emosi,amarah menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan.Sampai suatu ketika anak-anak mereka diingatkan supaya tidak menghadapi permasalahan orangtuanya ini secara daging/duniawi saja,melainkan harus dilawan dengan doa.Benar,akhirnya anak-anak ini berdoa sungguh-sungguh,memerangi setiap kutuk-kutuk masa lalu,setiap dosa yang pernah dilakukan orangtuanya.Mereka membangkitkan iman percaya mereka bahwa Tuhan sanggup memulihkan hubungan kedua orangtuanya.

Dalam kehidupan nyata memang tidak terlihat upaya yang dilakukan anak-anak ini,tetapi di alam roh,terjadi peperangan rohani,peperangan melawan penguasa-penguasa jahat di udara.Ketika anak-anak ini berdoa sungguh-sungguh,mereka sedang berjuang dalam roh.Lalu,apa yang terjadi setelah anak-anak ini berdoa?Tuhan memulihkan hubungan orangtua mereka.Kasih yang dulu dingin,Tuhan bangkitkan kembali.Apa yang kelihatan mustahil bagi manusia,menjadi tidak mustahil bagi Allah ketika anak-anaknya tekun berdoa.

Kita pun mungkin saat ini sedang mengalami pergumulan atau permasalahan hidup.Mungkin itu permasalahan dalam rumah tangga,kesehatan,keuangan,sekolah,atau masalah lainnya.Seolah-olah secara manusiawi berat apa yang sedang kita alami,namun tetaplah percaya bahwa Tuhan pasti sanggup memberi jawaban untuk setiap permasalah kita.Jangan hanya menggunakan kekuatan manusiawi kita saja,tetapi bangkitkan roh kita.Berdoalah sungguh-sungguh dengan iman dan percaya bahwa Tuhan sudah memberikan jalan keluar kepada kita.Ketika kita berdoa sungguh-sungguh,Tuhan akan bekerja di alam roh.Percayalah,jalan keluar sudah Tuhan sediakan.Saat kita kuat dalam roh,hidup kita akan menjadi hidup yang penuh kuasa.




Keluaran 39:1-43

Dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi dibuat merekalah pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus; juga dibuat mereka pakaian-pakaian kudus untuk Harun, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dibuatnyalah baju efod dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya. 
Mereka menempa emas papan dan dipotong-potongnyalah itu menjadi benang emas, untuk dipakankan pada kain ungu tua, pada kain ungu muda, pada kain kirmizi dan pada lenan halus: buatan seorang ahli.
Dibuat merekalah tutup bahu pada baju efod itu, yang disambung kepadanya, di kedua ujungnyalah baju efod itu disambung.
Sabuk pengikat yang ada pada baju efod itu adalah seiras dan sama buatannya dengan baju efod itu, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dikerjakan merekalah permata krisopras, yakni dililit dengan ikat emas, diukirkan padanya nama para anak Israel, yang diukirkan seperti meterai.
Ditaruhnyalah itu pada kedua tutup bahu baju efod sebagai permata peringatan untuk mengingat orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dibuatnyalah tutup dada, buatan seorang ahli. Buatannya sama dengan baju efod, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya.
Empat persegi dibuatnya itu; lipat dua dibuat mereka tutup dada itu, sejengkal panjangnya dan sejengkal lebarnya.
Ditatah merekalah itu dengan empat jajar permata: permata yaspis merah, krisolit, malakit, itulah jajar yang pertama;
jajar yang kedua: permata batu darah, lazurit, yaspis hijau; 
jajar yang ketiga: permata ambar, akik, kecubung; 
jajar yang keempat: permata pirus, krisopras dan nefrit. Dililit dengan ikat emas, demikianlah permata-permata itu dalam tatahannya.
Sesuai dengan nama para anak Israel, permata itu adalah dua belas banyaknya; dan pada tiap-tiap permata ada diukirkan seperti meterai, nama salah satu suku dari yang dua belas itu.
Juga dibuat merekalah untuk tutup dada itu untai berpilin, yang buatannya sebagai tali berjalin, dari emas murni.
Dibuat merekalah dua ikat emas dan dua gelang emas dan kedua gelang itu dipasang pada kedua ujung tutup dada.
Dipasang merekalah kedua untai emas yang berjalin itu pada kedua gelang itu di ujung tutup dada. 
Kedua ujung lain dari kedua untai berjalin itu dipasang merekalah pada kedua ikat emas itu, demikianlah dipasang pada tutup bahu baju efod, di sebelah depannya.
Dibuat merekalah dua gelang emas dan dibubuh pada kedua ujung tutup dada itu, pada pinggirnya yang sebelah dalam, yang berhadapan dengan baju efod.
Juga dibuat merekalah dua gelang emas dan dipasang pada kedua tutup bahu baju efod, di sebelah bawah pada bagian depan, dekat ke tempat persambungannya, di sebelah atas sabuk baju efod.
Kemudian diikatkan merekalah tutup dada itu dengan gelangnya kepada gelang baju efod dengan memakai tali ungu tua, sehingga tetap di atas sabuk baju efod, dan tutup dada itu tidak dapat bergeser dari baju efod — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dibuatnyalah gamis baju efod, buatan tukang tenun, dari kain ungu tua seluruhnya. 
Leher gamis itu di tengah-tengahnya seperti leher baju zirah, lehernya itu mempunyai pinggir sekelilingnya, supaya jangan koyak.
Dibuat merekalah pada ujung gamis itu buah delima dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, yang dipintal benangnya.
Dibuat merekalah giring-giring dari emas murni dan ditaruhlah giring-giring itu di antara buah delima, pada ujung gamis itu, berselang-seling di antara buah delima itu,
sehingga satu giring-giring dan satu buah delima selalu berselang-seling, pada sekeliling ujung gamis, yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dibuat merekalah kemeja dari lenan halus, buatan tukang tenun, untuk Harun dan anak-anaknya, 
serban dari lenan halus, destar yang indah dari lenan halus, celana lenan dari lenan halus yang dipintal benangnya,
dan ikat pinggang dari lenan halus yang dipintal benangnya, kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, dari tenunan yang berwarna-warna — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dibuat merekalah patam, jamang yang kudus dari emas murni, dan pada jamang itu dituliskan tulisan, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN. 
Dipasang merekalah pada patam itu tali ungu tua untuk mengikatkan patam itu pada serbannya, di sebelah atas — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Demikianlah diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah melakukannya tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah mereka melakukannya. 
Dibawa merekalah Kemah Suci itu kepada Musa, yakni kemah dengan segala perabotannya: kaitannya, papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya,
tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, tudung dari kulit lumba-lumba, tabir penudung, 
tabut hukum Allah dengan kayu-kayu pengusungnya dan tutup pendamaian, 
meja, segala perkakasnya dan roti sajian, 
kandil dari emas murni, lampu-lampunya — lampu yang harus teratur di atasnya — dan segala perkakasnya, minyak untuk penerangan,
mezbah dari emas, minyak urapan, ukupan dari wangi-wangian, tirai pintu kemah, 
mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya, kayu-kayu pengusungnya dan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya,
layar pelataran, tiangnya dan alasnya, dan tirai untuk pintu gerbang pelataran, talinya dan patoknya, segala perkakas untuk pekerjaan mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu;
pakaian jabatan yang dipakai apabila diselenggarakan kebaktian di tempat kudus, pakaian kudus untuk imam Harun, dan pakaian anak-anaknya untuk memegang jabatan imam.
Tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel segala pekerjaan melengkapi itu. 
Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka. 

Keluaran 40:1-38

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 
"Pada hari yang pertama dari bulan yang pertama haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu.
Kautempatkanlah di dalamnya tabut hukum dan kaupasanglah tabir sebagai penudung di depan tabut itu. 
Kaubawalah ke dalamnya meja dan taruhlah di atasnya perkakas menurut susunannya; kaubawalah ke dalamnya kandil dan kaupasang lampu-lampunya di atasnya.
Kautaruhlah mezbah emas untuk membakar ukupan di depan tabut hukum. Kaugantungkanlah tirai pintu Kemah Suci.
Kautaruhlah mezbah korban bakaran di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. 
Kautaruhlah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu kautaruhlah air ke dalamnya. 
Haruslah kaubuat pelataran keliling dan kaugantungkanlah tirai pintu gerbang pelataran itu. 
Kemudian kauambillah minyak urapan dan kauurapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi kudus.
Juga kauurapilah mezbah korban bakaran itu dengan segala perkakasnya; demikianlah engkau harus menguduskan mezbah itu, sehingga mezbah itu maha kudus.
Juga kauurapilah bejana pembasuhan itu dengan alasnya, dan demikianlah engkau harus menguduskannya.
Kemudian kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan kaubasuhlah mereka dengan air.
Kaukenakanlah pakaian yang kudus kepada Harun, kauurapi dan kaukuduskanlah dia supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Juga anak-anaknya kausuruhlah mendekat dan kaukenakanlah kemeja kepada mereka. 
Urapilah mereka, seperti engkau mengurapi ayah mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku; dan ini terjadi, supaya berdasarkan pengurapan itu mereka memegang jabatan imam untuk selama-lamanya turun-temurun."
Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya. 
Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci.
Musa mendirikan Kemah Suci itu, dipasangnyalah alas-alasnya, ditaruhnya papan-papannya, dipasangnya kayu-kayu lintangnya dan didirikannya tiang-tiangnya.
Dikembangkannyalah atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan diletakkannyalah tudung kemah di atasnya — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Diambilnyalah loh hukum Allah dan ditaruhnya ke dalam tabut, dikenakannyalah kayu pengusung pada tabut itu dan diletakkannya tutup pendamaian di atas tabut itu.
Dibawanyalah tabut itu ke dalam Kemah Suci, digantungkannyalah tabir penudung dan dipasangnya sebagai penudung di depan tabut hukum Allah — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Ditaruhnyalah meja di dalam Kemah Pertemuan pada sisi Kemah Suci sebelah utara, di depan tabir itu. 
Diletakkannyalah di atasnya roti sajian menurut susunannya, di hadapan TUHAN — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Ditempatkannyalah kandil di dalam Kemah Pertemuan berhadapan dengan meja itu, pada sisi Kemah Suci sebelah selatan.
Dipasangnyalah lampu-lampu di atasnya di hadapan TUHAN — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Ditempatkannyalah mezbah emas di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir itu. 
Dibakarnyalah di atasnya ukupan dari wangi-wangian seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Digantungkannyalah tirai pintu Kemah Suci. 
Mezbah korban bakaran ditempatkannyalah di depan pintu Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu, dan dipersembahkannyalah di atasnya korban bakaran dan korban sajian — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Ditempatkannyalah bejana pembasuhan di antara Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu ditaruhnyalah air ke dalamnya untuk pembasuhan.
Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. 
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan — seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci, 
sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci. 
Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah. 
Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik. 
Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.


0 comments:

Post a Comment