ku mau selalu bersyukur

Tuesday, September 6, 2016

TUHAN CARI ORANG YANG BERSUNGGUH HATI


2 Tawarikh 16:1-14

Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.
Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan:
"Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku."
Lalu Benhadad mendengarkan permintaan raja Asa; ia menyuruh panglima-panglimanya menyerang kota-kota Israel. Dan mereka memukul kalah Iyon, Dan, Abel-Maim dan segala tempat perbekalan kota-kota di Naftali.
Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama; ia menghentikan usahanya itu. 
Tetapi raja Asa mengerahkan segenap orang Yehuda, yang harus mengangkat batu dan kayu yang dipergunakan Baesa untuk memperkuat Rama itu. Ia mempergunakannya untuk memperkuat Geba dan Mizpa.
Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu. 
Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya. 
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."
Maka sakit hatilah Asa karena perkataan pelihat itu, sehingga ia memasukkannya ke dalam penjara, sebab memang ia sangat marah terhadap dia karena perkara itu. Pada waktu itu Asa menganiaya juga beberapa orang dari rakyat. 
Sesungguhnya riwayat Asa dari awal sampai akhir tertulis dalam kitab raja-raja Yehuda dan Israel. 
Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib. 
Kemudian Asa mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya. Ia mati pada tahun keempat puluh satu pemerintahannya,
dan dikuburkan di kuburan yang telah digali baginya di kota Daud. Mereka membaringkannya di atas petiduran yang penuh dengan rempah-rempah dan segala macam rempah-rempah campuran yang dicampur menurut cara pencampur rempah-rempah, lalu menyalakan api yang sangat besar untuk menghormatinya. 




Ada seorang karyawan biasa yang sedang memulai kariernya di sebuah perusahaan.Karyawan ini selalu melakukan pekerjaan dengan baik.Dari semua tugas yang diberikan kepadanya,diamengerjakannya dengan sungguh-sungguh.Bukan karena kepandaiannya semata dia bekerja,tetapi karena kegigihannya menyelesaikan apa yang ditugaskan kepadanya,juga karena loyalitasnya kepada perusahaan.Bahkan tak jarang dia menambah jam lembur sendiri,mengorbankan jam makan siangnya,supaya pekerjaan di kantor bisa berjalan lancar.Semua ilmu kemampuan dan hatinya,diberikan untuk pekerjaannya,entah itu adalah pekerjaan sederhana ataupun pekerjaan yang besar.Dan tentu saja hasil yang dicapai oleh karyawan ini berbeda dengan karyawan lain.

Ternyata diam-diam pimpinan dari perusahaan itu mengamati pekerjaan ksryawannya yang satu itu.Ada orang memperhatikan atau tidak,kinerjaya tidak berubah.Pekerjaan apapun yang dipercayakan kepadanya akan dengan segenap hati diselesaikannya."Inilah orang yang pantas diberikan fasilitas lebih!"kata pimpinannya dalam hatinya.Singkat cerita,karyawan itu mendapatkan fasilitas sebuah kemdaraan kantor untuk memudahkan mobilitasnya,diberikan ruangan tersendiri supaya lebih nyaman dalam bekerja dan kesempatan untuk mengikuti berbagai macam training sebagai perwakilan dari perusahaan dari tempatnya bekerja.

Apakah pimpinannya dengan asal saja memberikan banyak fasilitas kepada karyawannya?Tentu saja tidak.Seorang pimpinan perusahaan dunia pun tahu,bahwa tidak semua karyawan berhak dan dinilai pantas untuk diberikan banyak hal seperti yang diterima oleh karyawan di dalam cerita di atas.Hanya yang memiliki hati yang sungguh-sungguh yang akan menerima itu semua.Pimpinan Perusahaan itu tentu tidak ingin semua fasilitas yang diberikannya menjadi sia-sia.Karena itu dia perlu mencari seseorang yang tepat dan sudah terbukti memiliki hati yang sungguh-sungguh mau bekerja untuknya.

Demikian juga Tuhan.DitanganNya sudah siap dengan begitu besar kekuatan,pengurapan,mujizat dan tanda-tanda ajaib yang siap dilimpahkannya kepada orang yang bersumgguh hati dalam melakukan pekerjaan untukNya.Tuhan tidak akan begitu saja memberikan semua itu kepada  sembarangan orang karena Dia tidak ingin kekuatanNya menjadi sia-sia jika diberikan kepada orang yang salah.Pastikan Anda orang yang tepat untuk dilimpahi kekuatanNya saat mata Tuhan tertuju kepada Anda!



Keluaran 7:1-25

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.
Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. 
Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.
Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka."
Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka. 
Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 
"Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular. 
Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan mereka pun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya — seperti yang telah difirmankan TUHAN. 
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. 
Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.
Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah, 
dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air dari sungai Nil ini."
TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu."
Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah.
Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN. 
Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau memperhatikan hal itu juga. 
Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil.
Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi sungai Nil. 


Keluaran 8:1-32 

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku; 
jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan menulahi seluruh daerahmu dengan katak. 
Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu. 
Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu dan segala pegawaimu." 
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir."
Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir, maka bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir.
Tetapi para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan meliputi tanah Mesir.
Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: "Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN." 
Kata Musa kepada Firaun: "Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja." 
Katanya: "Besok." Lalu kata Musa: "Jadilah seperti katamu itu, supaya tuanku mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti TUHAN, Allah kami. 
Maka katak-katak itu akan dijauhkan dari padamu, dari rumah-rumahmu, dari pegawai-pegawaimu dan dari rakyatmu; dan hanya akan tinggal di sungai Nil saja."
Lalu Musa dan Harun keluar meninggalkan Firaun, dan Musa berseru kepada TUHAN karena katak-katak, yang didatangkan-Nya kepada Firaun. 
Dan TUHAN melakukan seperti yang dikatakan Musa, sehingga katak-katak itu mati lenyap dari rumah, dari halaman dan dari ladang.
Dikumpulkan oranglah bangkai-bangkainya bertumpuk-tumpuk, sehingga tanah itu berbau busuk. 
Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya — seperti yang telah difirmankan TUHAN. 
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir."
Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir. 
Para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.
Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka — seperti yang telah difirmankan TUHAN.  
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku; 
sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap pegawai-pegawaimu, rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang Mesir, bahkan tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat. 
Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. 
Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi." 
TUHAN berbuat demikian; maka datanglah banyak-banyak pikat ke dalam istana Firaun dan ke dalam rumah pegawai-pegawainya dan ke seluruh tanah Mesir; negeri itu menderita karena pikat itu.
Lalu Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: "Pergilah, persembahkanlah korban kepada Allahmu di negeri ini."
Tetapi Musa berkata: "Tidak mungkin kami berbuat demikian, sebab korban yang akan kami persembahkan kepada TUHAN, Allah kami, adalah kekejian bagi orang Mesir. Apabila kami mempersembahkan korban yang menjadi kekejian bagi orang Mesir itu, di depan mata mereka, tidakkah mereka akan melempari kami dengan batu?
Kami harus pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, seperti yang difirmankan-Nya kepada kami." 
Lalu kata Firaun: "Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah kamu pergi terlalu jauh. Berdoalah untuk aku." 
Lalu kata Musa: "Sekarang aku keluar meninggalkan tuanku dan akan berdoa kepada TUHAN, maka pikat itu akan dijauhkan besok dari Firaun, dari pegawai-pegawainya dan rakyatnya; hanya janganlah Firaun berlaku curang lagi dengan tidak membiarkan bangsa itu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN." 
Sesudah itu keluarlah Musa meninggalkan Firaun, lalu berdoa kepada TUHAN. 
Dan TUHAN membuat seperti yang dikatakan Musa: pikat itu dijauhkan-Nya dari Firaun, dari pegawai-pegawainya dan rakyatnya; seekor pun tidak ada yang tinggal. 
Tetapi sekali ini pun Firaun tetap berkeras hati; ia tidak membiarkan bangsa itu pergi. 

0 comments:

Post a Comment