ku mau selalu bersyukur

Wednesday, October 5, 2016

ADA WAKTU PERSIAPAN



Pengkhotbah 3:1-15

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. 
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; 
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; 
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; 
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. 
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? 
Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu. 



Abram yang kemudian namanya diubahkan Tuhan menjadi Abraham,dari "Bapa yang ditinggikan"menjadi"Bapa orang banyak"merupakan orang yang dijanjikan Tuhan menjadi bapak banyak bangsa tanpa disebutkan kapan dan bagaimana dia bisa menjadi seorang bapak.Pada waktu Abraham berumur 99 tahun,Tuhan menampakkan diri kepada Abraham sekali lagi,dengan janji bahwa keturunannya akan menjadi banyak bangsa.Dari keturunannya-lah akan berasal raja-raja,juga mengenai Kanaan yang akan menjadi miliknya selama-lamanya.Tentang Abraham,rasul Paulus menulis,"Imannya tidak menjadi lemah,walaupun ia mengetahui,bahwa tubuhnya sangat lemah,karena usianya telah kira-kira seratus tahun,dan bahwa rahim Sara telah tertutup.Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan,malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,dengan penuh keyakinan,bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan".Tentang Sarah,penulis Ibrani menyatakan,"Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu,walaupun usianya sudah lewat,karena ia menganggap Dia,yang memberikan janji itu setia".Abraham harus sabar menunggu.Hanya waktu ia sudah berumur 100 tahun dan Sara istrinya sudah 90 tahun dimana Sara sudah lewat masa subur untuk seorang wanita dapat mengandung anak,barulah janji Allah digenapi dan Ishak lahir.Penantian Abraham dan Sara sangat bermakna dengan penggenapan janji Tuhan dalam hidup mereka.Segala sesuatunya telah disiapkan dengan baik selama masa penantian mereka akan Ishak dan Abraham maupun Sara tidak bimbang dalam imannya kepada Tuhan.

Sebelum melakukan perkara besar,Tuhan seringkali tidak langsung melakukan terobosan dalam hidup kita,akan tetapi akan mengadakan waktu persiapan untuk memberi kesempatan pada kita untuk terus bertumbuh,belajar banyak hal dan persiapkan diri kita untuk dapat mengalami terobosan yang sangat benar bagi kemuliaan Allah.Saat inilah Tuhan akan mendidik dan melatih kita untuk setia dalam perkara kecil.Sekalipun bisnis Anda masih kecil,karir Anda masih di bawah,keuangan Anda masih sedikit,Tuhan ingin Anda mengusahakan dan mengelolanya dengan segenap hati supaya suatu saat nanti ketika Tuhan percayakan dengan perkara yang besar,Anda sudah siap menerimanya.

Bilangan 16:1-50

Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?" 
Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia. 
Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya, 
bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!" 
Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi! 
Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, 
dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?" 
Adapun Musa telah menyuruh orang untuk memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami tidak mau datang.
Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan dirimu tuan atas kami?
Sungguh, engkau tidak membawa kami ke negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang." 
Lalu sangat marahlah Musa dan ia berkata kepada TUHAN: "Janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum pernah kuambil satu ekor keledai pun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada seseorang pun dari mereka."
Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari. 
Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya." 
Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.
Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu. 
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: 
"Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." 
Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?"
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 
"Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram." 
Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia. 
Berkatalah ia kepada umat itu: "Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apa pun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap oleh karena segala dosa mereka."
Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil. 
Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: 
jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. 
Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN." 
Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, 
dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!"
Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu. 
TUHAN berfirman kepada Musa: 
"Katakanlah kepada Eleazar, anak imam Harun, supaya ia mengangkat perbaraan-perbaraan dari antara kebakaran itu, lalu hamburkanlah api itu jauh-jauh, karena semuanya itu kudus,
yakni perbaraan orang-orang berdosa yang telah membayarkan nyawanya, kemudian semuanya itu harus ditempa tipis-tipis menjadi salut mezbah, sebab telah dibawa ke hadapan TUHAN oleh orang-orang itu, jadi semuanya itu kudus; dengan demikian hal itu menjadi tanda bagi orang Israel." 
Maka imam Eleazar mengambil perbaraan-perbaraan tembaga yang telah dibawa oleh orang-orang yang terbakar itu, lalu ditempa menjadi salut mezbah.
Itu menjadi suatu peringatan bagi orang Israel, supaya jangan tampil orang awam yang bukan dari keturunan Harun untuk membakar ukupan di hadapan TUHAN, dan jangan ia menjadi seperti Korah dan kumpulannya — seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya dengan perantaraan Musa. 
Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh umat TUHAN." 
Ketika umat itu berkumpul melawan Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN. 
Lalu pergilah Musa dan Harun ke depan Kemah Pertemuan. 
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 
"Pergilah dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." Lalu sujudlah mereka. 
Berkatalah Musa kepada Harun: "Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang mulai." 
Maka Harun mengambil perbaraan, seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu. 
Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu. 
Dan mereka yang mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah.
Ketika Harun kembali kepada Musa di depan pintu Kemah Pertemuan, tulah itu telah berhenti. 


Bilangan 17:1-13

TUHAN berfirman kepada Musa: 
"Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya. 
Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat. 
Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu. 
Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah. 
Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. 
Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing. 
TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati." 
Dan Musa berbuat demikian; seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah diperbuatnya. 
Tetapi orang Israel berkata kepada Musa: "Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa.
Siapa pun juga yang mendekat ke Kemah Suci TUHAN, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa?" 



0 comments:

Post a Comment