ku mau selalu bersyukur

Friday, December 11, 2015

BERTUMBUH MELALUI UJIAN

     Seorang pendeta suatu hari pergi ke rumah sakit untuk menjenguk seorang teman yang bernama Ruth.Ruth dan suaminya melayani sebagai misionaris selama lebih dari dua puluh tahun.Si pendeta merasa bahwa Ruth tidak sepantasnya menderita kanker paru-paru stadium akhir yang tidak dapat dioperasi lagi.Ia tidak merokok atau melakukan apapun yang biasa berkaitan dengan penyakit paru-paru.Banyaknya kemeoterapi yang menyakitkan telah menunjukkan akibatnya dan kini perawatan itu telah ditinggalkan.Ruth hanya menungu kematian yang tak terelakkan lagi.Si pendeta berfikir apa yang harus ia katakan kepada Ruth,namun dalam sekejap ia merasakan bahwa Tuhan tidak menginginkan ia berbicara melainkan mendengarkan apa yang Ruth akan bicarakan.Selain rambut rontok,Ruth tidak menunjukkan tanda-tanda menderita kanker akut,wajahnya memancarkan kedamaian saat ia mulai berbicara kepada si pendeta betapa bersyukurnya ia karena Tuhan mengijinkannya mengalami penderitaan ini."Saya selama ini selalu menjadi seorang Martha,"katanya.Terlalu sibuk melayani sehingga tidak bisa mengambil waktu untuk duduk di kaki Yesus,namun Tuhan menggunakan kanker ini untuk mengingatkan saya supaya dapat mengenal Dia dengan cara-cara yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya."Si pendeta meninggalkan kamar Ruth dengan perasaan dikuatkan,bukan bersedih.Ia tadi bertanya kepada Tuhan mengapa Ruth harus menderita?Padahal Ruth bersyukur kepada-Nya atas pengalaman itu!
     Sebagai seorang misionaris,sudah barang tentu Ruth dan suaminya memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan,tetapi lewat penyakit kanker paru-paru yang dialaminya,Ruth justru merasa bersyukur,sebab baginya penyakit itulah yang menyadarkannya dari kesalahan besar selama ini.Ruth terjebak dalam rutinitas pelayanan yang membuatnya sibuk dan itu justru membuatnya"jauh"dari Hadirat Tuhan.Saat dia terbaring lemah ,Ruth "terpaksa"duduk diam di kaki Yesus,mulai belajar lagi ketetapan-ketetapan Tuhan,dan itu yang memulihkan hubungan dengan Kristus.
     Seringkali,ujian justru mengubah kita dari pribadi yang mentah menjadi pribadi yang matang dan lebih berhikmat.Ujian sering membuat kita melakukan koreksi diri tentang hal-hal yang harus kita perbaiki.dalam hidup kita.Sehingga ketika kita sudah melewati ujian tersebut,kita menjadi pribadi yang lebih baik,yang lebih menyenangkan hati Tuhan dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.
  

Mazmur 119:71   Bahwa aku tertindas itu baik bagiku,supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu

0 comments:

Post a Comment