ku mau selalu bersyukur

Monday, May 23, 2016

HIDUP KUDUS DAN BENAR DI HADAPAN ALLAH

Roma 13:8-14 (TB)  Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Semua tentu setuju bahwa didalam Alkitab,Yusuf adalah salah satu contoh manusia Allah yang luar biasa.Namun pernahkah Anda menempatkan diri Anda dalam posisi Yusuf dan menjalani kehidupannya?kalau saja kita merenungkannya,sebenarnya Yusuf memiliki berbagai penghalang dan alasan untuk tidak menjadi manusia Allah.

Coba bayangkan,ia dibenci saudara-saudaranya dan dijual ke Mesir.Hidup ditengah kebudayaan yang menyembah berhala.Dirayu dan difitnah oleh isteri tuannya,lalu dijebloskan ke dalam penjara.Kemudian,jasanya dilupakan oleh kepala juru minuman yang telah ia bantu.Hidupnya penuh dengan pencobaan dan godaan untuk berbuat dosa.Ia bisa dengan mudah berpikiran negatif,mengatakan hal negatif dan melakukan perbuatan salah.Tidak ada yang akan menyalahkannya bila la memilih untuk marah,sakit hati dan menyimpan kepahitan.Semuanya itu wajar bukan untuk manusia biasa?Namun semua itu tidak dilakukannya.Yusuf memilih untuk menjaga hatinya.Ia tetap mengarahkan pandangan kepada Allah yang dipercayainya.

Seberapa seringnya,ketika kita diperhadapkan dengan  masalah-masalah serupa,kita memilih untuk menuruti emosi dan kata hati kita yang negatif?Seberapa seringnya kita menyerah terhadap godaan dan jatuh dalam dosa?Tidakkah kita mengkompromikan kesalahan kita dengan alasan bahwa semua teman kita juga melakukannya?Atau pernahkah kita membiarkan suatu kebiasaan buruk   merusak apa yang telah Tuhan taruh dalam hidup kita?Sadarkah bila semua itu dapat menjadi penghalang yang menghambat pertumbuhan rohani kita?
Seperti Yusuf,marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan yang salah dan memilih untuk berbuat benar di mata Tuhan.Tetap jaga hati apapun yang terjadi.
Kenakan hidup kudus dan persembahkan hidup kita bagi rencana Allah yang ajaib.Sadarilah,bahwa Allah telah memanggil dan memilih setiap dari kita untuk menjadi manusia Allah.Bersama Allah ,kita bukan lagi manusia biasa.

0 comments:

Post a Comment