ku mau selalu bersyukur

Friday, June 10, 2016

HADIAH ' HIDANGAN PEMBUKA '

2 Korintus 4:16-18 (TB)  Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Ada seorang tukang sepatu miskin yang tinggal di sebuah kota kecil,tukang sepatu ini orang yang rajin,periang dan selalu bernyanyi sepanjang hari untuk meluapkan sukacitanya.Hingga anak-anak kecil sering bermain ke rumahnya untuk bermain dan belajar bernyanyi.Di sebelah rumahnya tinggal seorang yang sangat kaya,sepanjang hari pekerjaannya menghitung uang.Orang kaya ini merasa terganggu dengan suara nyanyian dan anak-anak yang bermain.
Suatu hari orang kaya ini mempunyai ide untuk memberikan hadiah pada tukang sepatu.Datanglah orang kaya itu ke rumah tukang sepatu dan memberikan uang emas satu karung.Tukang sepatu sangat girang dan senang sekali karena selama hidup,baru kali ini dia melihat uang emas sebanyak itu.Kemudian si tukang sepatu selalu berada di kamarnya menghitung uangnya dengan sangat hati-hati dan dia sangat khawatir  kalau uangnya diambil pencuri.Lalu uang itu disimpan di lemari,tapi dia khawatir kalau uangnya diambil anak-anak.Anak-anak mulai tidak pernah main ke rumahnya,dengan gelisah tukang sepatu ini menggali lubang di belakang rumahnya dan uang tersebut dikubur disana.Pada malam hari tukang sepatu tidak bisa tidur karena gelisah dan khawatir kalau uangnya hilang.Malam itu dia menggali uangnya dan disimpan di bawah ranjangnya.Malam itu tukang sepatu merasa kesepian,anak-anak tidak pernah lagi bermain di rumahnya.Rumahnya selalu tertutup ,dia merasa sendiri dan sedih.Memang dia mempunyai uang banyak sekarang,namun  sukacitanya hilang karena hidupnya penuh ketakutan dan kekhawatiran.
keesokan harinya tukang sepatu memutuskan untuk mengembalikan uang hadiah itu.Setelah uang itu dikembalikan dia merasa lega dan sukacitanya kembali lagi.Dia mulai bernyanyi,anak-anak kembali bermain ke rumahnya dan mulai membuat sepatu lagi.
Tukang sepatu itu tidak hanya sekedar mencari sesuatu yang kelihatan,dia lebih mengutamakan sesutu yang tidak di lihat oleh mata.Dia tidak mau kehilangan sukacitanya dan lebih rela melepaskan uang hadiahnya.
Janganlah kita hanya mengejar sesuatu yang kelihatan ,karena sesuatu yang kelihatan hanya bersifat sementara.Hidup melekat pada Tuhan adalah sesuatu yang sifatnya kekal,karena disanalah tesimpan harta yang tidak kelihatan.Kenalilah Tuhan lebih dalam lagi,jangan kita terkecoh dengan 'hidangan pembuka' yang ada dihadapan kita ,tapi kejarlah 'menu utama' yaitu ketika kita masuk dalam kekekalan bersamaTuhan.Bersama dengan Tuhan hidup kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera dan sukacita.

0 comments:

Post a Comment