ku mau selalu bersyukur

Wednesday, June 22, 2016

KOMITMEN UNTUK HIDUP BARU

Kisah Para Rasul 2:41-47 (TB)  Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Sejak ribuan tahun yang lalu,cincin kawin telah mnejadi simbol komitmen antara suami dan istri.Lingkaran yang tidak berujung menyimbolkan kekekalan.Lubang di tengahnya dipercayai sebagai pintu gerbang untuk menuju kepada hal-hal dan berbagai peristiwa,baik yang telah atau belum diketahui.Dengan demikian, pertukaran cincin juga dapat diartikan sebagai deklarasi cinta yang abadi di antara dua pribadi.Juga keputusan untuk memulai hidup yang baru bersama,apa pun yang akan terjadi.

Ketika kedua pasangan memasangkan cincin di jari satu sama lain,mereka sedang memateraikan cinta mereka ke dalam sebuah pernikahan.Untuk mengakui satu sama lain sebagai pasangan hidup di hadapan banyak orang.Hal ini tentu saja disadari oleh kasih dan kerelaan hati dari kedua mempelai.

Dalam beberapa sudut,baptisan mempunyai artian yang sama seperti cincin kawin.Namun,tentu saja,baptisan mempunyai makna yang jauh lebih dalam lagi.Ketika kita ditenggelamkan ke dalam air,kita diingatkan akan kasih Allah kepada kita.
Bahwa Yesus telah mati di kayu salib dan dibangkitkan kembali dari antara orang mati untuk kebaikan kita.Kita memberi diri kita dibaptis bukan sebagai syarat keselamatan,tetapi sebagai pernyataan iman kita kepada Tuhan Yesus di hadapan dunia.Sebagai simbol pertobatan dan komitmen untuk memulai lembaran hidup baru sebagai anak Allah.Karena kita dibaptis,kita dimateraikan Allah sebagai anak-Nya dan menjadi bagian dari keluarga Allah.Yang juga berarti bahwa kita berhak untuk menerima janji-Nya.

Tentu hal ini jugalah yang dipahami oleh tiga ribu orang yang memberi diri dibaptis seketika itu juga di hari Pantekosta.Juga oleh sida-sida Etiopia yang ditemui Filipus di tengah perjalanannya.Ketika mereka menjadi percaya,mereka tidak menunda-nunda lagi.Jika sampai saat ini Anda belum dibaptis,hendaknya Anda juga segera membuat keputusan untuk menyatakan komitmen Anda.

0 comments:

Post a Comment