ku mau selalu bersyukur

Saturday, October 1, 2016

MENJADIKAN YANG TIDAK ADA MENJADI ADA


Roma 4:1-25

Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? 
Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." 
Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. 
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: 
"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; 
berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya." 
Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran.
Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya.
Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka,  
dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.
Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu. 
Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, — 
seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" — di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.  
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. 
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. 
Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. 
Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, 
tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.  



Bicara tentang iman,kita dapat mengupas banyak pelajaran tentang iman dari perjalanan hidup Abraham.Bukan hanya karena ia menerima janji yang begitu luar biasa untuk suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya.Atau karena ia mendapatkan Ishak di usianya yang ke-100.Atau karena ia berhasil lulus dari berbagai ujian iman.Hal lainnya yang dapat kita pelajari dari kisahnya adalah bagaimana Allah campur tangan langsung dalam memupuk iman Abraham dan juga Sara,istrinya.

Allah mengubah nama mereka menjadi Abraham dan Sara.Yang artinya adalah bapa banyak bangsa dan ibu bangsa -bangsa.Saat itu,Allah meneguhkan kembali bahwa dari Sara-lah,Abraham akan memperoleh keturunan sangat banyak.Ketika mendengarnya,Abraham sempat tidak percaya dan bahkan tertawa.Ya,memang sulit bagi akal sehat manusiawinya untuk membayangkan bahwa dirinya dan juga istrinya yang sudah terlampau tua untuk mendapatkan seorang anak.Karena itulah realita baginya.

Namun,realita Tuhan berbeda dengan realita Abraham.Allah mengetahui apa yang telah dirancangkan-Nya.Allah bahkan memahami kondisi iman Abraham dan Sara.Karena itulah Dia mengubah nama mereka.Agar setiap hari dan setiap waktunya,ketika memanggil nama satu sama lain,mereka kembali diingatkan bahwa mereka adalah bapa dan ibu dari sejumlah besar bangsa.Meski hal itu belum menjadi kenyataan.Dengan cara demikian,Allah memgajari mereka untuk berkata-kata seperti Allah berkata-kata.Sampai iman mereka terbangun dan mereka pun berada dalam dimensi iman yang selaras dengan Allah.Sehingga semua itu tergenapi.

Dalam hal ini,kita dapat mempelajari bahwa perkataan kita dapat menarik kuasa Allah untuk bekerja.Mulai sekarang,jika ada sesuatu yang Anda harapkan untuk terjadi dalam hidup Anda mulailah memperkatakannya dengan iman.Percayalah bahwa Dia adalah Allah yang lebih dari sanggup untuk menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada.


Bilangan 7:1-89

Pada waktu Musa selesai mendirikan Kemah Suci, diurapinya dan dikuduskannyalah itu dengan segala perabotannya, juga mezbah dengan segala perkakasnya; dan setelah diurapi dan dikuduskannya semuanya itu,
maka para pemimpin Israel, para kepala suku mereka, mempersembahkan persembahan. Mereka itu ialah para pemimpin suku yang bertanggung jawab atas pencatatan itu.
Sebagai persembahan dibawa mereka ke hadapan TUHAN: enam kereta beratap dengan dua belas ekor lembu; satu kereta untuk dua orang pemimpin dan satu ekor lembu untuk satu orang pemimpin, lalu mereka membawa semuanya itu ke depan Kemah Suci.
Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
"Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan; berikanlah semuanya itu kepada orang Lewi, sesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masing."
Lalu Musa menerima kereta-kereta dan lembu-lembu itu dan memberikannya kepada orang Lewi;
dua kereta dengan empat ekor lembu diberikannya kepada bani Gerson, sesuai dengan keperluan pekerjaan mereka,
dan empat kereta dengan delapan ekor lembu diberikannya kepada bani Merari, sesuai dengan keperluan pekerjaan mereka di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun itu.
Tetapi kepada bani Kehat tidak diberikannya apa-apa, karena pekerjaan mereka ialah mengurus barang-barang kudus, yang harus diangkat di atas bahunya.
Lagi para pemimpin mempersembahkan persembahan pentahbisan mezbah, pada hari mezbah itu diurapi; para pemimpin membawa persembahan mereka ke depan mezbah itu.
TUHAN berfirman kepada Musa: "Satu pemimpin setiap hari haruslah mempersembahkan persembahannya untuk mentahbiskan mezbah itu."
Yang mempersembahkan persembahannya pada hari pertama ialah Nahason bin Aminadab, dari suku Yehuda.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan, untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Nahason bin Aminadab.
Pada hari kedua Netaneel bin Zuar, pemimpin suku Isakhar, mempersembahkan persembahan.
Sebagai persembahannya dipersembahkannya satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Netaneel bin Zuar.
Pada hari ketiga: pemimpin bani Zebulon, Eliab bin Helon.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Eliab bin Helon.
Pada hari keempat: pemimpin bani Ruben, Elizur bin Syedeur.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Elizur bin Syedeur.
Pada hari kelima: pemimpin bani Simeon, Selumiel bin Zurisyadai.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Selumiel bin Zurisyadai.
Pada hari keenam: pemimpin bani Gad, Elyasaf bin Rehuel.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Elyasaf bin Rehuel.
Pada hari ketujuh: pemimpin bani Efraim, Elisama bin Amihud.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Elisama bin Amihud.
Pada hari kedelapan: pemimpin bani Manasye, Gamaliel bin Pedazur.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Gamaliel bin Pedazur.
Pada hari kesembilan: pemimpin bani Benyamin, Abidan bin Gideoni.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Abidan bin Gideoni.
Pada hari kesepuluh: pemimpin bani Dan, Ahiezer bin Amisyadai.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Ahiezer bin Amisyadai.
Pada hari kesebelas: pemimpin bani Asyer, Pagiel bin Okhran.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Pagiel bin Okhran.
Pada hari kedua belas: pemimpin bani Naftali, Ahira bin Enan.
Persembahannya ialah satu pinggan perak, seratus tiga puluh syikal timbangannya, dan satu bokor penyiraman dari perak, tujuh puluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus, keduanya berisi tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, untuk korban sajian;
satu cawan, sepuluh syikal emas beratnya, berisi ukupan;
seekor lembu jantan muda, seekor domba jantan dan seekor domba berumur setahun, untuk korban bakaran;
seekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa;
dan untuk korban keselamatan dua ekor lembu, lima ekor domba jantan, lima ekor kambing jantan dan lima ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan Ahira bin Enan.
Itulah persembahan pentahbisan mezbah pada hari mezbah itu diurapi, dari pihak para pemimpin Israel, yaitu dua belas pinggan perak, dua belas bokor penyiraman dari perak, dua belas cawan emas.
Beratnya tiap-tiap pinggan adalah seratus tiga puluh syikal perak, dan beratnya tiap-tiap bokor penyiraman adalah tujuh puluh syikal; segala perak perkakas-perkakas itu ada dua ribu empat ratus syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus.
Selanjutnya dua belas cawan emas berisi ukupan, tiap-tiap cawan sepuluh syikal beratnya, ditimbang menurut syikal kudus; segala emas cawan itu ada seratus dua puluh syikal beratnya.
Segala hewan untuk korban bakaran itu ialah dua belas ekor lembu jantan, dua belas ekor domba jantan, dua belas ekor domba berumur setahun, dengan korban sajiannya; juga dua belas ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa.
Segala hewan korban keselamatan itu ialah dua puluh empat ekor lembu jantan, enam puluh ekor domba jantan, enam puluh ekor kambing jantan, enam puluh ekor domba berumur setahun. Itulah persembahan pentahbisan mezbah, sesudah mezbah itu diurapi.
Apabila Musa masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk berbicara dengan Dia, maka ia mendengar suara yang berfirman kepadanya dari atas tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Allah, dari antara kedua kerub itu; demikianlah Ia berfirman kepadanya.

0 comments:

Post a Comment