ku mau selalu bersyukur

Sunday, October 2, 2016

IMAN YANG SEBENARNYA


1 Petrus 1:3-12

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 
Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 
Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. 
Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

Dalam hidup,setiap dari kita tentu memiliki banyak pengharapan.Kita berharap dapat hidup dengan baik.Punya keluarga yang harmonis,pekerjaan sesuai impian dan bergaji layak,atap di atas kepala,serta tidak perlu mengkhawatirkan tentang makanan.Lebih baik lagi,kalau kita punya dana tabungan dan investasi yang cukupa sebagai jaminan masa depan.Sebagai orang percaya,tentu kita membawa itu ke  dalam doa.Namun seringkalinya ,semua pengharapan kita terhalang dengan begitu banyaknya permasalahan.Kesehatan yang memburuk,kehilangan pekerjaan,Keretakan dalam rumah tangga.Cicilan yang membengkak menjadi hutang.Cita-cita yang buyar.Rasanya segala sesuatu menghadang kita di setiap tikungan.Apa yang kita harapkan dan impikan pun semakin menjauh.

Kemudian kita bertanya-tanya : Kenapa?Padahal kita sudah berdoa.Mengapa mujizat yang dinantikan tidak kunjung terjadi dalam hidup kita?kata orang-orang kita kurang beriman.Akhirnya kita pun berusaha untulk memiliki iman yang lebih besar lagi.Kita lupa,bahwa iman tidaklah sama seperti motivasi diri.Iman sejatinya adalah anugerah pemberian dari Tuhan.

Jika selama ini kita mengimani perjuangan kita sendiri,maka kita telah kehilangan fokus kita.Iman bukanlah tentang kita maupun tentang perjuangan kita.Meski dalam iman dibutuhkan suatu tindakan,namun sejak awal iman bukanlah tentang apa yang kita lakukan.Iman adalah tentang Allah.Tentang apa yang kita ketahui tentang diri-Nya dan apa yang sanggup dan telah Dia lakukan bagi kita.Bahwa rancangan-Nya bagi kita adalah suatu hidup yang penuh dengan pengharapan.Kejarlah Tuhan dan pengenalan akan diri-Nya.Sampai kita melihat seperti Allah melihat.Sampai kita berkata seperti Allah berkata.Sampai kita hidup dalam dimensi iman.Demikianlah iman itu ditambahkan dengan sendirinya kepada kita.Kuasa Allah pun akan dimanifestasikan secara ajaib dan mujizat-mujizat heran akan terjadi dalam hidup kita.

Bilangan 8:1-26

TUHAN berfirman kepada Musa: 
"Berbicaralah kepada Harun dan katakanlah kepadanya: Apabila engkau memasang lampu-lampu itu, haruslah ketujuh lampu itu menerangi yang di sebelah depan kandil."
Demikianlah diperbuat Harun. Di sebelah depan kandil dipasangnyalah lampu-lampunya, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 
Dan beginilah kandil itu dibuat: dari emas tempaan; kandil itu tempaan, baik kakinya maupun kembangnya; sesuai dengan apa yang telah diperlihatkan TUHAN kepada Musa, demikianlah kandil itu dibuatnya. 
TUHAN berfirman kepada Musa: 
"Ambillah orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel dan tahirkanlah mereka. 
Beginilah harus kaulakukan kepada mereka untuk mentahirkan mereka: percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa, kemudian haruslah mereka mencukur seluruh tubuhnya dan mencuci pakaiannya dan dengan demikian mentahirkan dirinya. 
Sesudah itu haruslah mereka mengambil seekor lembu jantan muda dengan korban sajiannya dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, juga seekor lembu jantan muda yang lain haruslah kauambil untuk korban penghapus dosa. 
Selanjutnya haruslah kausuruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah Pertemuan, dan kaupanggil berkumpul segenap umat Israel.
Apabila engkau telah menyuruh orang Lewi mendekat ke hadapan TUHAN, maka haruslah orang Israel meletakkan tangannya atas orang Lewi itu, 
dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN. 
Setelah orang Lewi meletakkan tangannya atas kepala lembu-lembu jantan muda itu, maka haruslah yang seekor diolah sebagai korban penghapus dosa dan yang lain sebagai korban bakaran bagi TUHAN untuk mengadakan pendamaian bagi orang Lewi. 
Maka haruslah engkau menghadapkan orang Lewi kepada Harun dengan anak-anaknya dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan bagi TUHAN. 
Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku.
Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan mereka dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan. 
Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka bagi-Ku. 
Sebab semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya bagi-Ku. 
Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, 
dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus." 
Lalu Musa, Harun dan segenap umat Israel melakukan yang demikian kepada orang Lewi; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan orang Israel kepada mereka. 
Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka. 
Sesudah itu masuklah orang Lewi untuk melakukan pekerjaan jabatan mereka di Kemah Pertemuan, di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan kepada mereka. 
TUHAN berfirman kepada Musa: 
"Inilah yang berlaku bagi orang Lewi: setiap orang yang berumur dua puluh lima tahun ke atas wajib bertugas, supaya ia bekerja pada Kemah Pertemuan,
tetapi jika ia berumur lima puluh tahun haruslah ia dibebaskan dari pekerjaan itu, sehingga tak usah ia bekerja lebih lama lagi.
Ia boleh membantu saudara-saudaranya di Kemah Pertemuan dalam menjalankan tugas mereka, tetapi tidak usah lagi ia menjabat pekerjaan itu. Demikianlah harus kaulakukan kepada orang Lewi mengenai tugas mereka."

Bilangan 9:1-23 

TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, pada bulan yang pertama tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:
"Orang Israel harus merayakan Paskah pada waktunya; 
pada hari yang keempat belas bulan ini, pada waktu senja, haruslah kamu merayakannya pada waktu yang ditetapkan, menurut segala ketetapan dan peraturannya haruslah kamu merayakannya."
Lalu Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah. 
Maka mereka merayakan Paskah pada bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu senja, di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel. 
Tetapi ada beberapa orang yang najis oleh karena mayat, sehingga tidak dapat merayakan Paskah pada hari itu. Mereka datang menghadap Musa dan Harun pada hari itu juga,
lalu berkata kepadanya: "Sungguhpun kami najis oleh karena mayat, dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi TUHAN di tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan?" 
Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu." 
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 
"Katakanlah kepada orang Israel: Apabila salah seorang di antara kamu atau keturunanmu najis oleh karena mayat, atau berada dalam perjalanan jauh, maka ia harus juga merayakan Paskah bagi TUHAN. 
Pada bulan yang kedua, pada hari yang keempat belas, pada waktu senja, haruslah orang-orang itu merayakannya; beserta roti yang tidak beragi dan sayur pahit haruslah mereka memakannya.
Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulang pun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya. 
Sebaliknya orang yang tidak najis, dan tidak dalam perjalanan, tetapi lalai merayakan Paskah, orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya, sebab ia tidak mempersembahkan persembahan yang kepada TUHAN pada waktunya; orang itu akan menanggung akibat dosanya. 
Apabila seorang asing yang telah menetap padamu hendak merayakan Paskah bagi TUHAN, maka haruslah ia merayakannya menurut segala ketetapan dan peraturan Paskah. Satu ketetapan harus berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli."
Pada hari didirikan Kemah Suci, maka awan itu menutupi Kemah Suci, kemah hukum Allah; dan pada waktu malam sampai pagi awan itu ada di atas Kemah Suci, kelihatan seperti api.
Demikianlah selalu terjadi: awan itu menutupi Kemah, dan pada waktu malam kelihatan seperti api. 
Dan setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sanalah orang Israel berkemah.
Atas titah TUHAN orang Israel berangkat dan atas titah TUHAN juga mereka berkemah; selama awan itu diam di atas Kemah Suci, mereka tetap berkemah. 
Apabila awan itu lama tinggal di atas Kemah Suci, maka orang Israel memelihara kewajibannya kepada TUHAN, dan tidaklah mereka berangkat. 
Ada kalanya awan itu hanya tinggal beberapa hari di atas Kemah Suci; maka atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat. 
Ada kalanya awan itu tinggal dari petang sampai pagi; ketika awan itu naik pada waktu pagi, mereka pun berangkatlah; baik pada waktu siang baik pada waktu malam, apabila awan itu naik, mereka pun berangkatlah.
Berapa lama pun juga awan itu diam di atas Kemah Suci, baik dua hari, baik sebulan atau lebih lama, maka orang Israel tetap berkemah dan tidak berangkat; tetapi apabila awan itu naik, barulah mereka berangkat.
Atas titah TUHAN mereka berkemah dan atas titah TUHAN juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada TUHAN, menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa. 

Bilangan 10:1-36 

TUHAN berfirman kepada Musa: 
"Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
Apabila kedua nafiri itu ditiup, segenap umat itu harus berkumpul kepadamu di depan pintu Kemah Pertemuan. 
Jikalau hanya satu saja ditiup, maka para pemimpin, para kepala pasukan Israel harus berkumpul kepadamu. 
Apabila kamu meniup tanda semboyan, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah timur; 
apabila kamu meniup tanda semboyan kedua kalinya, maka haruslah berangkat laskar-laskar yang berkemah di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan harus ditiup untuk menyuruh mereka berangkat;
tetapi untuk menyuruh jemaah itu berkumpul kamu harus meniup saja tanpa memberi tanda semboyan.
Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.
Dan apabila kamu maju berperang di negerimu melawan musuh yang menyesakkan kamu, kamu harus memberi tanda semboyan dengan nafiri, supaya kamu diingat di hadapan TUHAN, Allahmu, dan diselamatkan dari pada musuhmu. 
Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu." 
Pada tahun yang kedua, pada bulan yang kedua, pada tanggal dua puluh bulan itu, naiklah awan itu dari atas Kemah Suci, tempat hukum Allah.
Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran.
Itulah pertama kali mereka berangkat menurut titah TUHAN dengan perantaraan Musa. 
Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Nahason bin Aminadab;
yang mengepalai laskar suku bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar; 
yang mengepalai laskar suku bani Zebulon ialah Eliab bin Helon. 
Sesudah itu Kemah Suci dibongkar, dan berangkatlah bani Gerson dan bani Merari yang mengangkat Kemah Suci itu.
Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Ruben menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur;
yang mengepalai laskar suku bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai; 
yang mengepalai laskar suku bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel. 
Sesudah itu berangkatlah orang Kehat, yang mengangkat barang-barang tempat kudus; Kemah Suci sudah dipasang sebelum mereka datang.
Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Efraim menurut pasukan mereka; 
yang mengepalai laskar itu ialah Elisama bin Amihud; yang mengepalai laskar suku bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur;
yang mengepalai laskar suku bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni. 
Sebagai barisan penutup semua laskar itu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Dan menurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Ahiezer bin Amisyadai;
yang mengepalai laskar suku bani Asyer ialah Pagiel bin Okhran; 
yang mengepalai laskar suku bani Naftali ialah Ahira bin Enan. 
Itulah aturan keberangkatan orang Israel menurut pasukan mereka, ketika mereka berangkat. 
Lalu berkatalah Musa kepada Hobab anak Rehuel orang Midian, mertua Musa: "Kami berangkat ke tempat yang dimaksud TUHAN ketika Ia berfirman: Aku akan memberikannya kepadamu. Sebab itu ikutlah bersama-sama dengan kami, maka kami akan berbuat baik kepadamu, sebab TUHAN telah menjanjikan yang baik tentang Israel." 
Tetapi jawabnya kepada Musa: "Aku tidak ikut, melainkan aku hendak pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku."
Kata Musa: "Janganlah kiranya tinggalkan kami, sebab engkaulah yang tahu, bagaimana kami berkemah di padang gurun, maka engkau dapat menjadi penunjuk jalan bagi kami.
Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga kepadamu." 
Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan. 
Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu." 
Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini." 


0 comments:

Post a Comment