ku mau selalu bersyukur

Thursday, March 3, 2022

WARISAN KEDISIPLINAN


_BERAKAR DAN BERBUAH_




WARISAN KEDISIPLINAN

RHEMA HARI INI

Amsal 13:24 Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.


Di saat anak-anak seusianya masih tertidur lelap, Yeni sudah bangun. Setelah bersaat teduh, ia biasanya keluar rumah untuk berlari pagi. Sesudah itu, ia akan membantu orangtuanya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, sebelum akhirnya bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Kebiasaan Yeni itu bukanlah tanpa sebab, karena ia dididik di dalam keluarga yang sangat disiplin. Kebetulan ayahnya adalah seorang tentara, jadi ia sudah terbiasa dengan didikan sang ayah. Meskipun terkadang mendapat teguran keras dari ayahnya, tetapi Yeni mengerti maksud baik dibalik itu semua.


Menginjak usia dewasa, Yeni menyadari dampak dari kebiasaan-kebiasaan yang selalu ia lakukan. Di saat teman-temannya bermalas-malasan, ia begitu menghargai waktu dan berusaha memanfaatkannya sebaik-baiknya. Ia tidak pernah terlambat datang ke sekolah maupun saat beribadah di gereja,saat sudah bekerja menjadi karyawanpun ia tidak pernah terlambat. Ia pun selalu makan teratur, olah raga teratur, disiplin mengatur keuangan dan waktu. Yeni bersyukur karena orangtuanya sudah menanamkan kedisiplinan sedari kecil. Kini, tatkala orangtuanya sudah renta, Yeni tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri. Ia pun akan mewariskan kedisiplinannya kelak kepada anak-anaknya.


Bukanlah perkara yang mudah bagi orangtua untuk mengajarkan kedisiplinan kepada anak-anaknya jika tidak memberikan teladan. Kata-kata tanpa tindakan ibarat tong kosong yang nyaring bunyinya, karena anak-anak akan meniru kebiasaan orangtua bukan sekedar kata-kata belaka. Terkadang, anak justru merasa tidak suka dan menjadi benci dengan orangtuanya ketika orangtua mendisiplinkan mereka. Namun, bukan berarti kemudian orangtua boleh membiarkan dan mengacuhkan anak-anak ketika mereka melakukan kesalahan. Orangtua justru harus tidak jemu-jemu mengajarkan kedisiplinan dalam hal waktu, kebiasaan hidup, prioritas hidup, dan juga dalam hal keuangan. Apalagi saat anak-anak melakukan pelanggaran atau kesalahan. Di saat Tuhan masih memberi kesempatan kita mendampingi mereka, sebagai orangtua yang baik, kita harus selalu berjuang meneruskan warisan kedisiplinan kepada anak-anak kita, sehingga dengan warisan terbaik yang kita tinggalkan, kebahagiaan keluarga kita akan semakin mengakar kuat. (LEW)


RENUNGAN

Orangtua yang baik pasti berjuang meneruskan *WARISAN KEDISIPLINAN* untuk anak-anaknya. 


APLIKASI

1. Apakah Anda sudah menjadi orangtua yang meneruskan warisan kedisiplinan kepada anak Anda? Jika belum, mengapa?

2. Mengapa Anda harus memberikan warisan kedisiplinan kepada anak-anak Anda?

3. Bagaimana cara Anda dalam meneruskan warisan kedisiplinan kepada anak-anak Anda? 


DOA UNTUK HARI INI

“Bapa, kami bersyukur untuk anak-anak yang Kau percayakan kepada kami. Kami mau terus berjuang memberikan warisan kedisiplinan kepada mereka. Mampukanlah kami, ya, Tuhan.  Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”


BACAAN ALKITAB SETAHUN

Mazmur 40-42

Kisah Para Rasul 27:1-26

Syukur dan Doa

Mazmur 40:1-17

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (40-2) Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. 

2 (40-3) Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, 

3 (40-4) Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN. 

4 (40-5) Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! 

5 (40-6) Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung. 

6 (40-7) Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. 

7 (40-8) Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; 

8 (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku." 

9 (40-10) Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN. 

10 (40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar. 

11 (40-12) Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasih-Mu dan kebenaran-Mu kiranya menjaga aku selalu! 

12 (40-13) Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah. 

13 (40-14) Berkenanlah kiranya Engkau, ya TUHAN, untuk melepaskan aku; TUHAN, segeralah menolong aku! 

14 (40-15) Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka semua yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku! 

15 (40-16) Biarlah terdiam karena malu mereka yang mengatai aku: "Syukur, syukur!" 

16 (40-17) Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!" 

17 (40-18) Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat! 

Doa minta penyembuhan

Mazmur 41:1-13

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (41-2) Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. 

2 (41-3) TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! 

3 (41-4) TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya. 

4 (41-5) Kalau aku, kataku: "TUHAN, kasihanilah aku, sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku berdosa!" 

5 (41-6) Musuhku mengatakan yang jahat tentang aku: "Bilakah ia mati, dan namanya hilang lenyap?" 

6 (41-7) Orang yang datang menjenguk, berkata dusta; hatinya penuh kejahatan, lalu ia keluar menceritakannya di jalan. 

7 (41-8) Semua orang yang benci kepadaku berbisik-bisik bersama-sama tentang aku, mereka merancangkan yang jahat terhadap aku: 

8 (41-9) "Penyakit jahanam telah menimpa dia, sekali ia berbaring, takkan bangun-bangun lagi." 

9 (41-10) Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku. 

10 (41-11) Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka. 

11 (41-12) Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku, apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku. 

12 (41-13) Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. 

13 (41-14) Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Amin, ya amin. 

Kerinduan  kepada  Allah

Mazmur 42:1-11

1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. 

2 (42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? 

3 (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?" 

4 (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. 

5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! 

6 (42-7) Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar. 

7 (42-8) Samudera raya berpanggil-panggilan dengan deru air terjun-Mu; segala gelora dan gelombang-Mu bergulung melingkupi aku. 

8 (42-9) TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku. 

9 (42-10) Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?" 

10 (42-11) Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?" 

11 (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! 

Paulus berlayar ke Roma

Kisah Para Rasul 27:1-13

1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.

2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.

3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya. 

4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus. 

5 Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia. 

6 Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.

7 Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.

8 Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.

9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:

10 "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."

11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus. 

12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.

13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.

Kapal terkandas

Kisah Para Rasul 27:14-44

14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".

15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.

16 Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu.

17 Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja. 

18 Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut.

19 Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri. 

20 Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami. 

21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini! 

22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

23 Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku,

24 dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.

25 Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.

26 Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau." 

27 Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan.

28 Lalu mereka mengulurkan batu duga, dan ternyata air di situ dua puluh depa dalamnya. Setelah maju sedikit mereka menduga lagi dan ternyata lima belas depa.

29 Dan karena takut, bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang.

30 Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.

31 Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."

32 Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut. 

33 Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.

34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya."

35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.

36 Maka kuatlah hati semua orang itu, dan mereka pun makan juga. 

37 Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa. 

38 Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu. 

39 Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke situ.

40 Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai.

41 Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat.

42 Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorang pun yang melarikan diri dengan berenang.

43 Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat,

44 dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.

GBI Keluarga Allah Global Cell Church

www.gbika.org | 0899-789-5000

❤ Love God, 💓Love People, 🔥with Passion

0 comments:

Post a Comment