ku mau selalu bersyukur

Thursday, June 2, 2016

TUHAN SELALU MEMEGANG JANJINYA

Roma 4:13-21 (TB)  Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.
Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, —
seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" — di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. 
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Gempa berkekuatan 6,9 skala ritcter  yang berlangsung selama empat menit menggoncang Armenia pada tahun 1988.Diperkirakan 25.000 orang meninggal dan 500.000 penduduk kehilangan rumah mereka.Setelah goncangan itu berlalu,seorang pria berlari menuju tempat dimana sekolah anaknya berdiri,hanya untuk mendapati bahwa sekolah itu telah rata dengan tanah.Di sekelilingnya banyak terlihat orang tua yang berjalan kebingungan,menangis dan tersungkur di tanah dn meneriaki nama anak-anak mereka.Namun pria ini langsung mengayuhkan kakinya kebagian reruntuhan dimana kelas anaknya semula berada.Ia teringat pada janjinya kepada anak yang dikasihinya,bahwa ia akan selalu ada untuk sang anak.Kemudian ia mulai menyingkirkan bongkahan puing ,satu demi satu.Ia tidak peduli ketika para orang tua yang lainnya mengatakan bahwa apa yang ia lakukan itu sia-sia.Ia tidak mau percaya ketika mendengarkan mereka mengatakan bahwa anak-anak mereka telah meninggal.Bahkan peringatan dari pemadam kebakaran dan polisi tidak digubrisnya.Ia tetap menggali sampai 38 jam lamanya.Sampai ia mendengar suara anaknya.Saat ia memanggil anaknya,anak itupun menyahut,"Ayah?!Benar kan!Aku sudah mengatakan kepada anak-anak lainnya,jika ayah masih hidup,tentu kau akan menyelamatkanku!Karena Ayah sudah berjanji akan ada untukku!Kau berhasil,Ayah!"
Jika seorang ayah di dunia saja tetap memegang janjinya ditengah kemustahilan,apalagi Bapa kita di surga.Jauh melebihi ayah yang mengasihi anaknya ini,Tuhan terlebih lagi mengasihi kita.Karena itu,hendaknya kita pun menjadi seperti sang anak dalam cerita di atas.Tidak bimbang dan tetap menyakini bahwa apapun yang terjadi,Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.Dia tidak pernah menyerah terhadap kita.Yakinlah,bahwa Dia akan selalu menggenapi janjinya kepada kita.Bagaimanapun ,Allah kita adalah Allah yang hidup dan berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah ia janjikan.

0 comments:

Post a Comment