ku mau selalu bersyukur

Thursday, July 28, 2016

MENGHINDARI KESALAH PAHAMAN


Efesus 4:1-16 (TB)  Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. 
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." 
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. 


Rien merasa kesulitan dalam mengatur waktunya.Kesibukannya di kantor harus terbagi dengan urusan rumah tangganya,sejak pembantu yang biasa menangani semua urusan anak-anak dan rumahnya harus pulang ke kampungnya.Setiap beberapa waktu sekali Rien mengecek keadaan rumahnya via telpon,belum lagi pekerjaan di kantor yang menumpuk.Sepulang kantor,masih harus membersihkan rumah,menyiapkan makan malam,mengecek keperluan sekolah,dll.Rien sangat kelelahan dan dia benar-benar membutuhkan suaminya untuk ada disampingnya.Tapi selama ini Rien tidak pernah sekalipun meminta bantuan dan selalu mengatakan saya bisa melakukannya sendiri.Rien berpendapat bahwa seharusnya suaminya membantunya tanpa diminta,seharusnya suaminya tahu tanpa diberitahu.Sampai suatu ketika Rien benar-benar kelelahan dan dia menangis menumpahkan semuanya dihadapan suaminya.Suaminya dengan lembut mengatakan bahwa dia selalu siap membantu,hanya saja selama ini Rien selalu terlihat lebih senang mengerjakannya sendiri dan suaminya tidak mengerti jika sesungguhnya istrinya membutuhkan bantuan.Setelah Rien dan suaminya berbicara,mereka membuat kesepakatan bahwa Rien akan belajar minta tolong apabila Rien membutuhkan bantuan dan suaminya akan belajar lebih peka terhadap istrinya.
Hari-hari selanjutnya,mereka lakukan semua pekerjaan bersama-sama.Komunikasi yang selama ini jarang terjadi diantara keduanya mulai terjalin.Suaminya sangat bangga jika istrinya minta tolong kepadanya,Rien juga senang karena anggapannya selama ini salah.Hubungan diantara keduanya membaik bahkan mereka semakin kompak satu sama lain melewati masa-masa dimana mereka tidak memiliki pembantu.
Seberapa sering dalam hidup sehari-hari Anda mengalami hal yang serupa.Anda menganggap bahwa pasangan Anda seharusnya tahu tanpa Anda perlu mengatakan kepadanya.Bahwa seharusnya pasangan Anda lebih peka.Hari ini Tuhan mengingatkan tentang arti pentingnya sebuah komunikasi dalam keluarga,salah satunya adalah dengan saling mengungkapkan lewat kata-kata ketika membutuhkan pertolongan satu sama lain.Permintaan tolong yang tulus lewat kata-kata justru akan membuat pasangan Anda merasa Anda membutuhkannya dan itu baik.Dan bukankah itu awal dari sebuah keberhasilan keluarga Anda ketika ada kerjasama yang baik dan saling menolong,saling menopang dan saling membantu?Keluarga Anda semakin kompak,dan nama Tuhan dipermuliakan!

0 comments:

Post a Comment